sang-detectif-pengembara.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language

About Me

Popular Posts

Callender

Jumat, 26 Juli 2013

Sistem Tunneling

by Unknown  |  in Teknik Komputer Jaringan at  03.02




Tunneling merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk meng-engkapsulasikan kedua IP address dalam sebuah jaringan. Tunneling ini di implementasikan pada jaringan LAN yang diterapkan di CCE JTE Unsyiah, serta pengujiannya dilakukan untuk mengecek performasi jaringan pada sistem tersebut berdasarkan analisa delay pada aplikasi FTP server dan webserver. Untuk mendapatkan hasil dari tunneling IPv4 dengan IPv6 maka akan di implementasikan pada beban trafic yang berbeda sehingga bisa dibandingkan pada jaringan lain yang menggunakan IPv4 dan IPv6. Pengujian juga dilakukan terhadap sistem untuk mengecek pengaruh tunneling terhadapa kinerja dari parameter download yang dilakukan oleh client yang menggunakan IPv4 pada server yang menggunakan IPv6.

Tunneling merupakan suatu metode yang digunakan untuk proses peng-engkapsulisasian IP address, baik peng-enkapsulasian IPv6 dalam paket IPv4 atau sebaliknya. Sistem tunneling ini digunakan untuk mengintegrasikan antara komputer server dan client yang menggunakan jenis IP address berbeda, misalkan komputer server menggunakan IPv6 dan komputer client menggunakan IPv4.
Di dalam sistem tunneilng terdapat suatu aspek yang paling penting, yaitu payload atau biasa disebut dengan paket data asli yang bisa jadi merupakan suatu unsupported protocol atau protokol yang tidak dikenal. Pada tunneling terdapat header yang diperlukan sehingga paket data tersebut dapat dikirim melalui infrastruktur jaringan dan diterima oleh tujuan.
Paket tunnel yang dikirim melalui jaringan dengan menggunakan tunnel. Saat node tujuan menerima paket tunnel, maka paket tunnel tersebut akan di enkapsulasikan kedalam paket data hasil.
Terdapat dua jenis tunneling, yaitu tunneling secara terkonfigurasi (configured tunneling) dan tunneling secara otomatis (automatic tunneling). Tunneling terkonfigurasi merupakan suatu sistem tunneling yang terjadi pada router ke router dan komputer ke router. Router harus mendekapsulasi paket IPv6 dan mengirimkannya ke tujuan akhirnya, jika alamat IPv6 router berbeda dengan alamat tujuan paket yang paket tersebut tidak menyediakan alamat IPv4 router, maka alamat dari router tersebut ditentukan dari konfigurasi olleh komputer yang bertindak sebagai tunneling. Tunneling otomatis merupakan suatu sistem tunneling yang berfungsi untuk melewatkan paket IPv6 melalui jaringan IPv4 tanpa merubah infrastruktur dari jaringan tersebut. Tunneling jenis ini memilki prinsip kerja yang mengengkapsulasikan paket IPv6 ke header IPv4 yang kemudian langsung dikirim ke jaringan IPv4. Fungsi dari enkapsulasi paket IPv6 tersebut adalah supaya paket tersebut dapat di routing-kan oleh router IPv4 tersebut. Namun dengan adanya penambahan header IPv4 ini, paket tersebut akan bertambah besar sesuai dengan panjang dari header IPv4. Pertambahan panjang paket ini akan mengakibatkan pertambahan waktu delay pada proses pengiriman paket tersebut.


Pengujian terhadap performansi jaringan yang menggunakan teknik tunneling meliputi cara-cara uji sebagai berikut ini:

·         Performance Test 
Dilakukan untuk melihat pengaruh dari teknik tunneling terhadap performansi pada jaringan komputer yang digunakan, hal ini dilakukan untuk melihat optimasi ketika trafik meningkat (Paul B & Mark C. 1998).

·       Load Test
Dilakukan dengan melihat pengaruh dari teknik tunneling tehadap pengujian webserver dan ftpserver menggunakan estimasi trafik dari sebuah halaman web yang mampu dilayani. Caranya yaitu mencatat berapa waktu maksimum yang dibutuhkan dari proses penampilan sebuah halaman web yang diakses (Martin F. & Carey L. 1996).

·         Stress Test
Merupakan suatu simulasi serangan “brute force” yang menjalankan muatan atau permintaan secara berlebihan menuju webserver dan ftpserver dalam jaringan yang menggunakan teknik tunneling. Tujuannya untuk estimasi muatan maksimum dari sebuah webserver dan ftpserver(Obaidat 2010).

Ada beberapa penelitain yang sebelumnya dilakukan oleh mahasiswa elektro Unsyiah di CCE JTE Unsyiah. Rahmad melakukan riset tentang Aplikasi Quality Of Service (QoS) Video Conference Pada Trafik H.323 Menggunakan Metode Differentiated Service (Diffserv), penelitian ini menggunakan parameter troughtput sebagai analisa berapa banyaknya data yang dilewati setiap satuan detik. Penelitian tersebut berhasil mendesain suatu QoS untuk mengatur prioritas paket video conference pada traffic padat dengan menggunakan protocol H.323.
Haimi Adriansyah tentang Studi Pengaruh Pengaturan Bandwidth Terhadap Performansi Jaringan, pengujiaanya dilakukan setiap 60 detik secara berulang pada dua kondisi yang berbeda, yaitu kondisi jaringan komputer yang menggunakan mikrotik dan yang tidak menggunakan mikrotik. Dalam pengujiaanya, performaasi jaringan yang diuji berupa parameter bandwith dengan beberapa client yang berbeda. Hasil yang didapat dari penelitian menjelaskan penggunaan mikrotik dapat mengoptimalisasikan penggunaan bandwith dibandingkan tanpa mikrotik.


0 komentar:

Proudly Powered by Blogger.