TENTANG DATA LINK LAYER
Pengertian Data Link Layer
Data link layer adalah layer kedua dari
bawah dalam suatu model OSI, yang dapat melakukan konversi pada
frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit
yang mentah agar dapat diproses oleh layer fisik. Layer ini merupakan
layer yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat
jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN),
atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang
sama. Layer ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control,
koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap
gagal.
Protokol Data Link Layer
Dalam Data Link Layer terdapat 3
protokol utama yang dapat dijelaskan berdasarkan pengirim dan
penerimanya. Protokol – protocol tersebut antara lain :
Unstircted Simplex Protokol
Dalam protokol ini tugas dari pengirim data dan penerima data dibedakan atas :
- Pengirim
Dalam kegiatan ini
pengirim mengambil paket dari NL dimana oleh proses dalam protocol di
bentuk menjadi sebuha frame dan dikirimkan ke PL. Disini selanjutnya
data siap untuk diterima oleh penerima.
- Penerima
Ketika ada frame yang
sampai di PL maka Penerima akan segera beraksi dan mengambil frame
tersebut dari PL. Lalu paket yang terbungkus oleh frame diambil lalu
diolah. Ketika ada proses pengambilan tersebut maka penerima juga
mengirimkan paket sehingga penerima disini berubah menjadi pengirim.
Dalam Unstircted
Simplex Protokol data yang ditransmisikan hanya ke satu arah saja dengan
catatan NL baik di sisi Penerima dan Pengirim sudah siap. Protokol ini
tidak terbatas dengan waktu karena waktu proses diabaikan. Buffer yang
dimilikipun memiliki kapasitas yang tidak terhingga dan dengan kemampuan
ini maka tidak ada frame yang rusak ataupun hilang.
Simplex stop and wait protocol
Perbedaan dengan
protocol yang diatas adalah buffernya terbatas. Tetapi protocol ini
memiliki saluran komunikasi yang error free dan trafik datanya :
simplex. Dikarenakan buffer yang dimilikii terbatas maka kecepatan
prosesnya pun terbatas pula. Protokol ini merupakan protocol dimana
pengirim mengirimkan satu frame dan kemudian menunggu ack sebelum
melanjutkan pengiriman
Berikut aktivitas pengirim dan penerima data :
- Pengirim
Data yang telah
terbungkus dalam paket diambil dari NL kemudaia dibentuk menjadi frame
dan menggunu ack untuk pengirimannya. Ketika ack sudah ada maka frame
terbut akan dikirimkan ke PL.
- Penerima
Penerima akan merespon
ketika ada frame yang datang dengan mengambilnya dari PL. Frame yang
telah diambil di buka dan diambil paketnya. Paket tadi kemudian dip
roses dan dilewatkan ke NL dan kirim ack kembali.
Protokol Simplex untuk Kanal yang bernoise
Protokol ini digunakan
untuk situasi yang seseungguhnya karena sebenarnya Kanal itu pasti
bernoise. Dikarenakan kanalnya bernoise maka frame bias rusak atauoun
hilang. Untuk mencegah kehilangan data maka protocol ini terdapat
fasilitas checksum dimana akan mendeteksi frame – frame apa saja yang
rusak dan hilang.
Protokol yang sebelumnya
Pada protocol sebelumnya alur kerjanya sebagai berikut :
- Pengirim
Data yang ada di NL
diambil kemudia membentuk frame dimana frame tersebut adalah DLL. Lalu
frame dikirimkan lewat PL. Ketika ada ack atau pemberitahuna dari
penerima maka pengirim akan mengirimkan frame yang berikutnya dan bila
tidak ada maka frame akan dikirimkan ulang. Begitu seterusnya hingga
selesai
- Penerima
Data yang diterima
dari PL diproses dengan melakukan error checking. Kalau terjadi error
maka data dibuang dan tidak mengirimkan ack, tetapi jika datanya bagus
dan tidak ada error maka ack akan dikirimkan untuk mendapaatkan frame
lagi dari pengirim.
Services / Layanan Data Link Layer
Fungsi dari lapisan data link adalah
menyediakan layanan bagi lapisan jaringan. Layanannya yang penting
adalah pemindahan data dari lapisan jaringan pada node sumber ke lapisan
jaringan di pada node yang dituju. Tugas lapisan data link adalah
menstransmisikan bit-bit ke komputer yang dituju, sehingga bit-bit
tersebut dapat diserahkan ke lapisan jaringan.
Transmisi aktual yang mengikuti lintasan
akan lebih mudah lagi jika dianggap sebagai proses dua lapisan data-link
yang berkomunikasi menggunakan protokol data link
Lapisan data-linkdapat dirancang sehingga mampu menyediakan
bermacam-macam layanan. Layanan aktual yang ditawarkan suatu sistem akan
berbeda dengan layanan sistem yang lainnya. Tiga layanan yang
disediakan adalah sebagai berikut :
- Layanan unacknowledged connectionless
Layanan jenis ini
mempunyai arti di mana node sumber mengirimkan sejumlah frame ke node
lain yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi
diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik
sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang
sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha
untuk memperbaiki masalah tersebut di lapisan data-link. Jenis layanan
ini cocok bila laju kesalahan (error rate) sangat rendah,
sehingga recovery bisa dilakukan oleh lapisan yang lebih tinggi.
Sebagian besar teknologi [LAN] meggunakan
layanan unacknowledgment connectionless pada lapisan data link.
- Layanan acknowledged connectionless
Pada layanan jenis ini
berkaitan dengan masalah reabilitas. Layanan ini juga tidak menggunakan
koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independen dan
secara acknowledged. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui
apakah frame yang dikirimkan ke komputer tujuan telah diterima dengan
baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah
ditentukan, makaframe akan dikirimkan kembali. Layanan ini akan berguna
untuk saluran unreliable, seperti sistem nirkabel.
- Layanan acknowledged connection-oriented
Layanan jenis ini
merupakan layanan yang paling canggih dari semua layanan yang disediakan
oleh lapisan data-link bagi lapisan jaringan. Dengan layanan
ini, node sumber dan node tujuan membuat koneksi sebelum
memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima.
Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima
benar-benar hanya sekali dan semua framediterima dalam urutan yang
benar. Sebaliknya dengan layanan connectionless, mungkin saja
hilangnya acknowledgment akan meyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan
beberapa kali dankan diterima dalam beberapa kali juga. Sedangkan
layanan connection-oriented menyediakan proses-proses lapisan jaringan
dengan aliran bit yang bisa diandalkan.
Pada saat
layanan connection oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga
fase. Pada fase pertama koneksi ditentukan dengan membuat
kedua node menginisialisasi variabel-variabel dancounter-counter yang
diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang diterima dan yang belum
diterima. Dalam fase kedua, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan
dari node sumber ke nodetujuan. Pada fase ketiga, koneksi dilepaskan,
pembebasan variabel, buffer dan sumber daya yang lain yang dipakai untuk
menjaga berlangsungnya koneksi.
SWITCHING
Dalam switching dikenal dua hal yaitu circuit dan packet switching.
Cicuit Switching
Circuit Switching adalah jaringan
simpul-simpul komunikasi yang secara fisik dirancang untuk melaksanakan
pemindahan data dari satu simpul ke simpul yang lain hingga tujuan
dicapai,
Ada simpul yang terhubung ke simpul lain,
tugasnya semata-mata hanya untuk switching data. Simpul lain terhubung
ke stasiun, tugasnya selain untuk switching juga untuk menerima data
dari stasiun. Jalur-jalur simpul biasanya di-multipleks, baik FDM (frequency division multiplexing) maupun TDM (time division multiplexing). Biasanya jaringan tidak sepenuhnya dikoneksikan, untuk menjaga reliabilitas jaringan, selalu disediakan kelebihan jalur.
Komunikasi melalui jaringan simpul meliputi tiga tahap, yaitu:
- Pembangunan Circuit: circuit atau jaringan simpul yang akan dilewati dari satu stasiun ke stasiun lainnya ditetapkan, misalnya untuk mengirim data dari stasiun A ke stasiun E (lihat gambar yang menyertai posting ini), dapat ditetapkan jalur yang melewati simpul 4, simpul 5, dan simpul 6.
- Transfer data: data kemudian di-transfer melalui circuit yang sudah ditetapkan.
- Diskoneksi Circuit: setelah semua data selesai ditransfer maka sinyal dirambatkan ke simpul 4,5, dan 6 untuk membebaskan simpul tersebut agar bisa dipakai oleh stasiun lain.
Sebuah metode yang digunakan untuk
memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching,
seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi
beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan
tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar
potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan
melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke
rute yang berbeda melalui router.
MEKANISME ERROR DETECTION
Pada gangguan transmisi serta efek rate
data, dan rasio sinyal?terhadap?derau pada rate kesalahan bit. Dengan
mengabaikan desain sistem transmisi, akan terjadi kesalahan yang
disebabkan oleh perubahan satu bit atau lebih dalam frame yang
transmisikan.
Sekarang kita menetapkan
probabilitas?probabilitas berikut dengan memperhatikan kesalahan yang
terjadi pada frame?frame yang ditransmisikan:
Pb: Probabilitas kesalahan bit tunggal, disebut juga dengan the bit kesalahan rate (Bit Error Rate – BER)
Pl: Probabilitas di mana frame tiba tanpa kesalahan bit.
P2: Probabilitas di mana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang tak terdeteksi.
P3: Probabilitas di mana frame
tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang terdeteksi namun tanpa
kesalahan bit yang tak terdeteksi.
Pertama?tama amati kasus saat tidak ada
cara yang diambil untuk mendeteksi kesalahan. Maka probabilitas
kesalahan yang terdeteksi (P3) menjadi nol. Untuk menyatakan
probabilitas yang tersisa, asumsikan probabilitas dimana bit?bit
tersebut yang mengalami kesalahan (Pb), konstan dan bebas untuk masing?masing bit. Maka kita dapat:
P1 = (1 ? Pb)F
P2 = 1 –P1
P2 = 1 –P1
dimana F adalah jumlah bit per frame.
Maksudnya, probabilitas di mana sebuah frame tiba tanpa penurunan
kesalahan bit bila probabilitas kesalahan bit tunggal meningkat, seperti
yang diharapkan. Selain itu, probabilitas di mana sebuah frame tiba
tanpa penurunan kesalahan apabila dengan panjang frame juga meningkat;
semakin panjang frame, semakin banyak bit yang dimiliki dan semakin
tinggi probabilitas kesalahannya.
Kita ambil satu contoh sederhana untuk
menggambarkan keterkaitan ini. Suatu tujuan yang ditetapkan untuk
koneksi ISDN adalah BER pada cartel 64?kbps harus kurang dari 10?6
pada sedikitnya 90 persen dari interval 1 menit yang diamati. Anggap
saja sekarang kita memiliki persyaratan yang lebih sederhana yang berada
pada rata?rata satu frame dengan kesalahan bit tak terdeteksi yang bisa
terjadi per hari pada kanal 64 kbps yang dipergunakan terus?menerus.
Selain kita asumsikan pula panjang frame sebesar 1000 bit. Jumlah frame
yang dapat ditransmisikan dalam sehari bisa mencapai 5,529 x 106 , yang menghasilkan rate kesalahan frame yang diharapkan sebesar P2 = 1/(5,529 x 106) = 0,18 x 10?6 Namun bila kita mengasumsikan nilai Pb sebesar 10?6, maka P1 = (0,999999)1000 = 0,9999 dan karenanya P2 = 10?3, yang kira?kira tiga orde dari magnituda terlalu besar untuk memenuhi persyaratan ini.
Ini merupakan hasil yang mendorong
penggunaan teknik?teknik pendeteksian kesalahan. Seluruh teknik ini
beroperasi menurut prinsip berikut. Untuk frame bit tertentu, tambahan
bit yang merupakan suatu kode pendeteksian kesalahan ditambahkan oleh
transmitter. Kode ini dihitung sebagai fungsi dari bit?bit yang
ditransmisikan lainnya. Receiver menunjukkan kalkulasi yang sama dan
membandingkan dua hasilnya. Kesalahan yang terdeteksi terjadi bila clan
hanya bila terdapat ketidaksamaan. Sehingga P3 adalah probabilitas bahwa frame berisi kesalahan clan bahwa skema pendeteksian kesalahan akan mendapati kenyataan itu. P2
juga disebut sebagai rate kesalahan tersisa dan merupakan probabilitas
yang berarti bahwa kesalahan akan menjadi tak terdeteksi walaupun skema
pendeteksian kesalahan dipergunakan.
SLIDING WINDOW
Fakta dalam flow control ini adalah bahwa
hanya satu frame yang dapat dikirimkan pada saat yang sama. Dalam
keadaan antrian bit yang akan dikirimkan lebih besar dari panjang frame
(a>1) maka diperlukan suatu efisiensi. Untuk memperbesar efisiensi
yang dapat dilakukan dengan memperbolehkan transmisi lebih dari satu
frame pada saat yang sama.
GAMBAR: Pemanfaatan saluran untuk Stop-And-Wait
Bila suatu stasiun A dan B dihubungkan
dengan jalur full-duplex, stasiun B mengalokasikan buffers dengan
selebar n frame, yang berarti stasiun B dapat menerima n frame, dan
stasiun A diperbolehkan untuk mengirim frame sebanyak n tanpa menunggu
adanya jawaban.
Untuk menjaga jejak dimana frame yang
dikirimkan sedang dijawab maka masing-masing jawaban diberi label dengan
nomor yang urut. Stasiun B menjawab frame dengan mengirimkan jawaban
yang dilengkapi nomor urut dari frame berikutnya yang diinginkan.
Jawaban ini juga memiliki maksud untuk memberitahukan bahwa stasiun B
siap untuk menerima n frame berikutnya, dimulai dengan nomer urut yang
telah tercantum.
Skema ini juga dapat dipergunakan untuk
menjawab lebih dari satu frame. Misalnya stasiun B dapat menerima frame
2, 3 dan 4, tetapi menahan jawaban sampai sampai frame ke 4 tiba, dengan
kembali jawaban dengan nomer urut 5, stasiun B menjawab frame 2, 3, dan
4 pada satu saat. Stasiun A memeliharan daftar nomer urutan yang boleh
dikirim, sedangkan stasiun B menyimpan daftar nomer urutan yang siap
akan diterima. Masing-masing daftar tersebut dapat dianggap sebagai
window dari frame, sehingga prinsip kerjanya disebut dengan pengontrol
aliran sliding-window.
Beberapa tambahan komentar diperlukan,
karena nomer urut yang dipakai menempati daerah didalam frame, komentar
tambahan ini dibatasai oleh terbatasnya tempat yang tersedia. Misalnya
untuk daerah dengan panjang 3 bit, maka nomer urut jangkauannya antara 0
s.d 7 saja, sehingga frame diberi nomer dengan modulo 8, jadi sesudah
nomer urut 7 berikutnya adalah nomer 0. Pada umumnya untuk daerah dengan
panjang k-bit, maka jangkauan nomer urut dari 0 sampai dengan 2k-1, dan frame diberi nomer dengan modulo 2k.
Pada gambar dibawah menggambarkan proses
sliding-windows, dengan diasumsikan nomer urut menggunakan 3-bit
sehingga frame diberi nomor urut 0 s.d. 7, selanjutnya nomer yang sama
dipakai kembali sebagai bagian urutan frame. Gambar segiempat yang
diberi bayangan (disebut window) menunjukkan transmitter dapat
mengirimkan 7 frame, dimulai dengan frame nomer 6. Setiap waktu frame
dikirimkan maka window yang digambarkan sebagai kotak dibayangi akan
menyusut, setiap waktu jawaban diterima, window akan membesar.
Ukuran panjang window sebenarnya tidak
diperlukan sebanyak ukuran maksimumnya untuk diisi sepanjang nomer urut.
Sebagai contoh, nomer urut menggunakan 3-bit, stasiun dapat membentuk
window dengan ukuran 4, menggunakan protokol pengatur aliran sliding-window.
Sebuah contoh digambarkan pada gambar berikutnya (Gambar: Contoh protokol sliding-window).
Misalnya diasumsikan memiliki daerah nomer urut 3-bit dan maksimum
ukuran window adalah 7 frame. Dimulai dari stasiun A dan B telah
menandai window dan stasiun A mengirimkan 7 frame yang dimulai dengan
frame 0 (F0), sesudah mengirimkan 3 frame (F0, F1, dan F2) tanpa jawaban
maka stasiun A telah menyusutkan window nya menjadi 4 frame. Window
menandati bahwa stasiun A dapat mengirimkan 4 frame, dimulai dari frame
nomer 3 selanjutnya stasiun B mengirim receive-ready (RR) yang berarti
semua frame telah diterima sampai frame nomer 2 dan selanjutnya siap
menerima frame nomer 3, tetapi pada kenyataannya disiapkan menerima 7
frame, dimulai frame nomer 3. Stasiun A terus mengirimkan frame nomer 3,
4, 5, dan 6, kemudian stasiun B menjawab RR7 sebagai jawaban dari semua
frame yang diterima dan pengusulkan stasiun A mengirim 7 frame, dimulai
frame nomer 7.
Receiver harus dapat menampung 7 frame
belebihi satu jawaban yang telah dikirim, sebagian besar protokol juga
memperbolehkan suatu stasiun untuk memutuskan aliran frame dari sisi
(arah) lain dengan cara mengirimkan pesarreceive-not-ready (RNR), yang dijawab frame terlebih dulu, tetapi melarang transfer frame berikutnya.
GAMBAR: Skema Aliran Sliding-Window
Bila dua stasiun saling bertukar data
(dua arah) maka masing-masing perlu mengatur dua window, jadi satu untuk
transmit dan satu untuk receive dan masingmasing sisi (arah) saling
mengirim jawaban. Untuk memberikan dukungan agar efiisien seperti yang
diinginkan, dipersiapkan piggy-backing (celengan), masing- masing frame
data dilengkapi dengan daerah yang menangkap urutan nomer dari frame,
ditambah daerah yang menangkap urutan nomer yang dipakai sebagai
jawaban. Selanjutnya bila suatu stasiun memiliki data yang akan dikirim
dan jawaban yang akan dikirimkan, maka dikirimkan bersama-sama dalam
satu frame, cara yang demikian dapat meningkatkan kapasitas komunikasi.
GAMBAR:Contoh Protokol Sliding-Window
Jika suatu stasiun memiliki jawaban
tetapi tidak memiliki data yang akan dikirim, maka stasiun tersebut
mengirimkan frame jawaban yang terpisah. Jika suatu stasiun memiliki
data yang akan dikirimkan tetapi tidak memiliki jawaban baru yang akan
dikirim maka stasiun tersebut mengulangi dengan mengirimkan jawaban
terakhir yang dikirim, hal ini disebabkan frame data dilengkapi daerah
untuk nomor jawaban, dengan suatu nilai (angka) yang harus diletakkan
kedalam daerah tersebut. Jika suatu stasiun menerima jawaban yang sama
(duplikat) maka tinggal mengabaikan jawaban tersebut.
Sliding-window dikatakan lebih efisien
karena jalur komunikasi disiapkan seperti pipa saluran yang setiap saat
dapat diisi beberapa frame yang sedang berjalan, tetapi pada
stop-and-wait hanya satu frame saja yang boleh mengalir dalam pipa
saluran tersebut.
- E. LOGICAL LINK CONTROL
Logical Link Control (LLC) adalah
sub-layer tingkat atas dari Data Link Layer (dimana Layer Datalink
sendiri adalah layer 2, diatas Layer Phisycal) pada tujuh layer OSI.
Datalink menyediakan berbagai mekanisme yang memungkinkan untuk beberapa
network protokol (IP, IPX) dapat berdampingan dengan multipoint
network and ditranportasikan melewati media jaringan yang sama, dan
dapat juga memberikan mekanisme flow control.
LLC sub-layer berjalan sesperti sebuah interface antara sub – layer Media Access Control (MAC) dan network layer
Penggunaan protokol untuk LLC pada
jaringan IEEE 802, seperti IEEE 802.3 / Ethernet (jika field EtherType
tidak digunakan), IEEE 802.5, dan IEEE 802.11, dan pada beberapa
jaringan bukan IEEE802 seperti FDDI, yang dispesifikasikan dengan IEEE
802.2 standard.
Beberapa protokol bukan IEEE 802 dapat
diterima selama dapat dibagi dua ke dalam layer MAC dan LLC. Sebaggai
contoh, dengan HDLC menspesifikasikan antara fungsi MAC (membuat frame
dari paket) dan fungsi LLC (multiplexing protokol, flow control,
detection, dan error control, menyiapkan sebuah pentrasmisian kembali
dari kegagalan paket ketika terindikasi), beberapa protokol seperti
Cisco HDLC dapat menggunakan HDLC seperti pemberian frame dan protokkol
LLC mereka sendiri.
Contoh lainnya daari Layer Data Link
dimana yang terbagi antara LLC (untuk flow dan error control) dan MAC
(untuk multiple access) adlah standard ITU – T G.hn, dimana yang
menyediakan jaringan lokal berkecpatan tinggi melalui pengkabelan
rumahan yang sudah ada (saluran power, saluran telepon, dan kabel
coaxial).
Sebuah LLC header memberi tahu layer Data
ink apa yang harus dilakukan dengan sebuah paket saat frame diterima.
Dia bekerja seperti ini : Host akan menerima sebuah frame dan melihat
pada header LLC untuk mencari dimana paket ditujukan, sebagai contoh,
IP protokol pada layer Network atau IPX.
- F. MEDIA ACCESS CONTROL
Pada umumnya ada dua bentuk dari MAC :
yaitu mendistribusikan dan memusatkan. Keduanya mungkin membandingkan
untuk mengkomunikasikan antara personal orang. Dalam sebuah jaringan
yang dibuat oleh pembicaran manusia contohnya dialog, kita melihat
petunjuk – petunjuk dari teman – teman kita yang berbicara, terlihat
jika salah satu dari mereka muncul untuk berbicara. Jika dua orang
berbicara pada saat yang bersamaan, mereka akan kembali dan memulai pada
permainan yang sudah lama yang mengatakan “tidak anda duluan”.
MAC juga menentukan mana data frame yang
berakhir dan selanjutnya mana yang mulai yang selanjutnya dikenal frame
synchronization. Ada 4 pengertian dari frame synchronization :
berdasarkan waktu, penghitungan karakter, kesanggupan byte, kesanggupan
bit.
- Berdasarkan waktu secara sederhana meletakkan sebuah spesifikasi jumlah waktu antara frame dengan frame yang lain. Kekurangan utama dari hal ini adalah sebuah celah baru dapat dikenalkan atau celah lama dapat hilang disebabkan oleh pengaruh luar.
- Penghitungan karakter secara sederhana mencatat pencatatan sisa karakter pada header frame. Metode ini, bagaimanapun, secara mudah menggaggu jika field mendapatkan kesalahan dalam perjalanan, sehingga membuatnya sulit untuk menjaga sinkronisasi.
- Kesanggupan Byte mematokkan frame dengan sebuah byte sekuensial khusus dan menggatikannya dengan DLE ETX. Kemunculan dari DLE (nilai byte 0×10) yang telah keluar dengan DLE lainnya. Tanda start dan stop dideteksi pada penerima dan dipindahkan sebagaimana pemasukan karakter DLE.
- Hampir sama, kesanggupan bit menempatkan tanda start dan stop dengan bendera dari pola bit yang khusus. Peristiwa ini pada pentransmisian data adalah dihindari dengan memasukkan sebuah bit. Sebagai contoh, dimana bendera dari bit 01111110, sebuah 0 dimasukkan setelah lima angka 1 berurutan pada aliran data. Bendera dan pemasukan 0 dipindahkn pada penerimaan berakhir. Ini membuat untuk fram secara acak yang panjang dan mudah pensinkronisasian untuk peneriman. Perlu dicatat bahwa kesanggupan bit ini adalah penambahan even jika data yang mengikutinya adalah 0, dimana tidak boleh salah untuk sebuah sekuensial sinkronisasi, sehingga penerima dapat secara tanpa ambigu membudakan kesanggupan dari bit – bit yang normal.
0 komentar: